Iklan

Minggu, 10 Agustus 2025, Agustus 10, 2025 WIB
Last Updated 2025-08-12T00:14:57Z
Editorial

Krisis Kepercayaan: Dunia Pers di PALI Tercoreng Oleh Ulah Segelintir Oknum Wartawan

Dunia pers di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) saat ini tengah menghadapi kemerosotan yang cukup parah. Banyak oknum wartawan yang tidak mematuhi kaidah jurnalistik dasar, seperti 5W+1H dan kode etik peliputan, sehingga menghasilkan berita yang tendensius dan provokatif. Kondisi ini tidak hanya merusak reputasi individu wartawan yang bersangkutan, tetapi juga merusak kepercayaan masyarakat terhadap institusi pers secara keseluruhan.


Mereka lebih suka menulis berdasarkan opini pribadi tanpa melakukan konfirmasi yang memadai. Bahkan, menulis berita tanpa konfirmasi dan hak jawab pun tak lagi diindahkan. Jika ada kesalahan, klarifikasi bukanlah prioritas mereka. Yang penting adalah meningkatkan klik, komentar, dan pendapatan. Tidak jarang, oknum wartawan ini menggunakan pena sebagai alat pemerasan, mengancam pejabat yang tidak memenuhi permintaan mereka dengan berita buruk. Perilaku ini telah merusak integritas jurnalisme dan mengubah profesi wartawan menjadi ajang cari untung semata.


Perilaku ini juga membuat masyarakat sulit membedakan mana jurnalis dan mana premanisme. Citra masyarakat terhadap profesi wartawan menjadi sangat buruk akibat ulah oknum-oknum tersebut. Banyak masyarakat yang kini meragukan kredibilitas dan integritas wartawan, sehingga sulit untuk mempercayai berita yang disajikan oleh media.


Oleh karena itu, masyarakat perlu lebih cerdas dalam memilih sumber berita yang kredibel dan tidak mudah terprovokasi. Masyarakat harus lebih kritis dalam menilai berita dan tidak serta-merta mempercayai setiap informasi yang diterima. Pemerintah dan aparat juga diharapkan untuk menindak tegas oknum wartawan yang menyalahgunakan profesi mereka. Jika tidak, pilar keempat demokrasi ini akan kehilangan kredibilitasnya dan berubah menjadi tidak lebih dari sekadar hiburan pasar malam yang tidak bermakna.


Seperti yang dikatakan oleh Hengky Yohanes, sesepuh jurnalis PALI, "Satu busuk, satu gerbong berbau." Oleh karena itu, perlu ada tindakan nyata untuk memperbaiki kondisi pers di PALI dan menjaga integritas jurnalisme. Dengan demikian, diharapkan dunia pers di PALI dapat kembali menjadi pilar demokrasi yang kuat dan kredibel, serta mampu memberikan informasi yang akurat dan bermanfaat bagi masyarakat.(HY)