![]() |
| Poster Pentas Teater "Di Balik Langit GAZA" (Sumber : Panpel) |
RANAH PUBLIK.COM, JAKARTA | – Adara Relief International kembali menghelat event akbar Palestine Festival. Kali ini Palfest akan diselenggarakan di Teater Besar, Taman Ismail Marzuki (TIM), Menteng, Jakarta Pusat.
Mengusung tema “Never-Ending Resilience for Humanity”, Palfest pada 28 Desember mendatang akan menghadirkan pertunjukan teater serta pameran seni yang mengangkat tema kemanusiaan dan kebudayaan Palestina.
Maryam Rachmayani, selaku Direktur Utama Adara Relief International, menyampaikan alasan terselenggaranya event Palestine Festival.
“Dua tahun genosida di Gaza membuktikan bahwa Palestina adalah bangsa yang tangguh. Meskipun mereka harus mengalami krisis kemanusiaan yang berat, mereka tetap mempertahankan tanah airnya. Karena itulah Palestine Festival tahun ini mengangkat tema Never-Ending Resilience for Humanity”, ujar Maryam Rachmayani, Direktur Utama Adara Relief International, sekaligus penanggung jawab pelaksanaan Palestine Festival.
![]() |
Konferensi pers Palestine Festival yang diselenggarakan di Gudskul, Jagakarsa, pada Ahad [30/11] sebagai rangkaian menuju event kemanusiaan akhir tahun 2025. Acara ini memperkenalkan teater bertema keteguhan rakyat Gaza dalam menghadapi genosida. Konferensi pers turut dihadiri para pemain teater: David Chalik, Bella Fawzi, Robert Chaniago, dan Cholidi Asadil Alam.
Perhelatan tahunan ini kembali Adara hadirkan untuk menggugah kesadaran masyarakat Indonesia terhadap isu kemanusiaan yang terjadi di Palestina.
Dalam Palestine Festival 2, Adara menampilkan teater “Di Balik Langit Gaza”, sebuah pertunjukan yang menggambarkan keteguhan rakyat Gaza di tengah genosida yang terus berlangsung.
Teater yang sarat nilai kemanusiaan ini akan dimainkan oleh para pemeran ternama Indonesia, yaitu David Chalik, Bella Fawzi, Robert Chaniago, dan Cholidi Asadil Alam. Dalam pementasan tersebut, penonton diajak menyelami dalamnya harapan dan kokohnya keteguhan rakyat Gaza sekalipun dalam gempuran genosida yang luar biasa dahsyat.
![]() |
FOTO BERSAMA - usai menggelat Konferensi pers Palestine Festival yang diselenggarakan di Gudskul, Jagakarsa, pada Ahad [30/11]
“Kalau kita ingin melihat sebaiknya kualitas manusia, lihatlah ketahanan rakyat Gaza. Apa yang kita tampilkan saat ini belum ada apa-apanya dengan yang mereka alami yang jauh lebih parah. Lewat teater ini, aku ingin mewakili suara mereka yang dibungkam,” ungkap Bella Fawzi, salah satu pemeran teater kemanusiaan ini.
Bella Fawzi hadir dalam konferensi pers Palestine Festival, mengungkapkan keterlibatannya dalam teater “Di Balik Langit Gaza”.
Pementasan teater dalam festival tersebut disutradarai oleh Adipatilawe, seorang pelaku seni teater Indonesia. Sosok yang akrab disapa Lawe ini menuturkan, “Pentas ini lahir dari keteguhan sebuah keluarga di Gaza—kisah nyata yang menginspirasi setiap adegannya. Kami ingin menghadirkan bukan hanya kisah, tapi juga makna dan rasa yang selama ini dialami oleh warga Gaza. Seni, bagi kami, adalah kekuatan, bukan sekadar untuk dinikmati, tetapi untuk menyampaikan pesan yang sarat akan makna.” tutupnya.
Para aktor yang terlibat dalam teater ini mengaku sangat tergerak oleh kedalaman cerita yang mereka perankan, serta merasa memiliki tanggung jawab moral untuk menyampaikan pesan kemanusiaan Palestina dengan sejujur dan seautentik mungkin.
“Terima kasih kepada Adara yang telah melibatkan saya dalam acara ini. Karakter yang saya perankan di sini sangat berbeda dibandingkan karakter yang biasanya diangkat oleh lembaga lain. Saya rasa, kita semua dapat banyak belajar dari cara Adara dalam mengangkat isu Palestina,” ungkap Cholidi, pemeran Azzam dalam film Ketika Cinta Bertasbih.
Selain pementasan teater, festival ini juga mempersembahkan pameran seni yang menyajikan kebudayaan Palestina. Dibalut dengan nilai kemanusiaan, instalasi tematik, serta karya visual yang ditampilkan akan mengajak pengunjung menyelami sejarah bangsa Palestina serta kekayaan budaya yang mereka miliki.
“Palestina bukan hanya tentang perang, penjajahan, ataupun tragedi kemanusiaan. Palestina memiliki akar budaya yang panjang dan bersejarah selama ribuan tahun. Oleh karena itu Palfest selalu menghadirkan pameran yang menampilkan kekayaan budaya Palestina,” tambah Iffa Abida, sebagai Ketua Pelaksana dalam penyelenggaraan Palestine Festival.
Seluruh rangkaian Palestine Festival ini menargetkan 2.400 peserta yang terdiri dari individu maupun komunitas. Siapapun yang hadir telah menjadi bagian dari individu yang peduli terhadap isu kemanusiaan, kebudayaan, dan pendukung produk UMKM dalam negeri.
Melalui rangkaian pertunjukan seni, edukasi, dan aksi kemanusiaan yang dihadirkan, Palestine Festival 2 diharapkan dapat menjadi ruang kolaborasi dan solidaritas bagi masyarakat Indonesia untuk terus mendukung perjuangan rakyat Palestina.
Adara Relief International mengundang seluruh masyarakat untuk hadir dan merasakan langsung pengalaman yang tidak hanya menginspirasi, tetapi juga memperkuat kepedulian terhadap isu kemanusiaan di Palestina.
“Acara ini kami persembahkan dari segenap hati untuk memberikan pengalaman yang terbaik bagi masyarakat Indonesia dalam memperkuat dukungan untuk rakyat Palestina,” pungkas Iffa.
TEKS/FOTO : RELEASE (IMRON SUPRIYADI) | EDITOR : HERU MARTIN
Informasi terkait acara ini lebih lanjut dapat dipantau melalui kanal media instagram Palestine Festival di @palfest.id dan situs resmi tiket.adararelief.com.
|


