PALI- Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (DPPKBPPA), gelar koordinasi percepatan penurunan stunting bersama mitra kerja di Kabupaten PALI.
Kegiatan berlangsung di Pendopo Rumah Dinas Bupati PALI, Komperta Pendopo, dibuka Bupati PALI Dr.Ir.H.Heri Amalindo.MM melalui Wakil Bupati Drs.H.Soemarjono, dihadiri sejumlah OPD terkait, Camat, Kepala Desa sekabupaten PALI beserta instansi terkait lainnya, pada Rabu (23/10/2024).
Dalam pidatonya, Wabup PALI akui bahwa saat ini Pemerintah daerah terus berupaya melakukan percepatan penurunan angka stunting di wilayah Bumi Serepat Serasan.
"Kami bersama OPD terkait dan mitra kerja terus melakukan upaya konkret dalam menekan dan percepatan penurunan angka stunting, berbagai upaya telah dilakukan diantaranya, mensosialisasikan bagaimana cara pencegahan stunting,"ungkap Wabup.
Kami menghimbau serta mengajak semua pihak untuk menggelorakan pencegahan kasus terhambatnya tumbuh kembang anak, kami juga telah melakukan upaya lainnya seperti, Diseminasi, serta evaluasi dan ternyata hasilnya cukup signifikan.
"Dalam Diseminasi dan evaluasi yang kita lakukan, kami akui masih ada kasus stunting berjumlah 91 kasus, paling banyak kasus ini terdapat di Kecamatan Talang Ubi, justru di Desa-desa malah sedikit sekali,"ujar Soemarjono.
Salah satu penyebab stunting dikemukakan Wabup diantaranya adalah, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pendewasaan usia dalam pernikahan.
"Saya minta kepada Kades, Lurah, Camat untuk memantau warganya dalam menghindari stunting, salah satu penyebab stunting, karena faktor kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap pentingnya pematangan usia pernikahan, masih banyak ditemukan pasangan suami istri masih di bawah umur,"paparnya.
Untuk mencegah pernikahan dini anak di bawah umur, Soemarjono meminta kepada KUA dan Kemenag harus lebih teliti dan menanyakan terlebih dahulu usia pasangan yang akan melangsungkan pernikahan tersebut.
Penulis:Zul
