Dinas Sosial Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) terus berupaya mencari solusi inovatif untuk menekan angka kemiskinan dan memastikan bantuan sosial tepat sasaran. Salah satu langkah terobosan yang dilakukan adalah melalui program "Kunjungan Graduasi Mandiri Penerima Bansos" (KUGARI BOS). Program ini diinisiasi oleh Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) sebagai bentuk survei sekaligus monitoring langsung ke rumah-rumah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bantuan sosial, baik Program Keluarga Harapan (PKH) maupun bantuan sembako.
Dalam kegiatan KUGARI BOS, petugas tidak hanya sekadar mendata, tetapi juga melakukan pendekatan humanis dengan berdialog langsung bersama KPM. Mereka menggali informasi mengenai kondisi kehidupan terkini, mengingatkan kembali tentang kriteria penerima bantuan, serta memberikan pemahaman mengenai pentingnya kemandirian ekonomi. Aspek penting yang menjadi perhatian adalah tingkat kesejahteraan KPM yang dapat dinilai secara kasat mata, seperti kepemilikan aset berharga yang mengindikasikan kondisi ekonomi yang telah membaik.
Yepi Yulius, S.Sos, Kepala Bidang Linjamsos, menjelaskan bahwa KUGARI BOS merupakan langkah awal untuk menumbuhkan kesadaran diri KPM agar berani melakukan graduasi mandiri. Graduasi mandiri adalah kondisi ketika KPM secara sukarela mengundurkan diri dari daftar penerima bantuan sosial karena merasa kondisi ekonominya sudah jauh lebih baik dan mampu memenuhi kebutuhan hidup secara mandiri.
Sebagai tindak lanjut dari program KUGARI BOS, Dinas Sosial Kabupaten PALI berencana untuk melaksanakan kegiatan penempelan stiker di rumah-rumah KPM pada tahun 2026. Stiker ini berfungsi sebagai penanda bahwa rumah tersebut merupakan penerima bantuan sosial. Tujuannya adalah untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas penyaluran bantuan sosial, serta mendorong partisipasi masyarakat dalam mengawasi program tersebut.
Uji coba KUGARI BOS telah dilaksanakan di Kecamatan Talang Ubi dengan hasil yang menggembirakan. Dari enam rumah KPM yang dikunjungi, tiga keluarga menyatakan kesediaannya untuk melakukan graduasi mandiri. Alasan yang mendasari keputusan tersebut adalah karena mereka telah memiliki pekerjaan tetap dengan penghasilan yang cukup, serta merasa mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari tanpa bergantung pada bantuan sosial.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten PALI, Metty Etika, SE., M.Si, menyampaikan apresiasi atas kesadaran dan partisipasi aktif dari KPM yang bersedia melakukan graduasi mandiri. Beliau berharap, melalui program KUGARI BOS dan langkah-langkah inovatif lainnya, angka kemiskinan di Kabupaten PALI dapat terus ditekan, serta bantuan sosial dapat disalurkan secara tepat sasaran kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
"Kami berharap KUGARI BOS ini dapat menjadi salah satu cara efektif untuk menurunkan angka kemiskinan, karena KPM dengan kesadaran penuh melakukan graduasi mandiri, serta menciptakan kesejahteraan yang merata dengan memberikan bantuan yang tepat sasaran," pungkas Yepi Yulius.
