PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR (PALI) – Sejak bertahun-tahun, warga Kabupaten PALI selalu mengeluarkan suara: "Jalan kami butuh diperbaiki!" Suara itu akhirnya mencapai telinga pembuat kebijakan, dan kini bertransformasi menjadi rencana nyata yang tengah ditinjau langsung oleh Bupati PALI Asgianto, ST., dan Gubernur Sumatera Selatan H. Herman Deru. Fokus mereka: perbaikan dan peningkatan ruas Jalan Simpang Benakat Minyak hingga batas Kabupaten Musi Banyuasin (MUBA) Kilometer 77, yang akan didanai oleh Bantuan Keuangan Bersifat Khusus (BKBK) Tahun Anggaran 2025.
Siti Maryam (45), seorang pedagang hasil perkebunan di Pasar Besar PALI, jalan ini adalah "jalur harapan" yang selama ini seringkali menjadi "jalur kesusahan". "Setiap hari saya mengangkut kelapa sawit ke pabrik di MUBA. Kadang jalan retak, truk macet, dan hasil saya tiba terlambat. Kadang ada kerusakan pada barang karena jalan bergelombang. Saya sudah menunggu perbaikan ini sejak lama," katanya, sambil menyaksikan peninjauan oleh Bupati dan Gubernur.
Dari sisi pemerintah, peninjauan lapangan ini bukan hanya sekadar ritual, melainkan langkah konkrit untuk memastikan bahwa dana BKBK yang dialokasikan digunakan dengan efektif. Bupati Asgianto menjelaskan, "Kita tidak mau hanya membuat rencana di meja kerja. Kita turun lapangan untuk melihat mana yang paling butuh diperbaiki, bagaimana kondisi tanah, dan apa yang perlu disiapkan agar pekerjaan berjalan lancar. Ini untuk menjawab harapan warga yang telah menunggu terlalu lama."
Gubernur Herman Deru, yang selama kunjungan selalu berinteraksi dengan warga di sekitar lokasi, menekankan bahwa kerja sama antar pemerintah daerah dan provinsi adalah kunci keberhasilan. "Pemprov Sumsel selalu mendengarkan aspirasi setiap kabupaten. PALI telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam menyusun rencana, sehingga kami dengan senang hati mendukung pendanaan melalui BKBK 2025. Jalan ini tidak hanya bermanfaat untuk PALI, tapi juga memperkuat konektivitas seluruh wilayah Sumsel," ujarnya.
Selama peninjauan, tim teknis juga melakukan survei mendetail untuk mengidentifikasi titik-titik krusial yang membutuhkan penanganan khusus. Di antaranya adalah bagian jalan yang sering tergenang selama musim hujan, yang menyebabkan macet parah dan merusak permukaan jalan. Selain itu, persimpangan di Simpang Benakat Minyak juga akan diperluas untuk mengurangi kemacetan dan meningkatkan keamanan lalu lintas.
Dengan perbaikan yang akan dilakukan, harapan besar terbentuk di hati masyarakat: biaya transportasi yang lebih murah, waktu perjalanan yang lebih cepat, dan pertumbuhan ekonomi yang lebih pesat. Untuk Rio Pratama (32), pemilik usaha pengiriman barang, perbaikan jalan ini akan langsung mempengaruhi keuntungan usahanya. "Sekarang biaya bensin dan perawatan truk tinggi karena jalan buruk. Kalau jalan bagus, biaya turun, dan saya bisa menawarkan harga lebih murah ke pelanggan. Ini pasti akan membuat usaha saya berkembang," katanya penuh semangat.
Bupati Asgianto menutup kunjungan dengan janji bahwa Pemerintah Kabupaten PALI akan melakukan pengawasan ketat selama proses pembangunan. "Kami akan memastikan bahwa setiap meter jalan yang dibangun berkualitas, sesuai standar, dan selesai tepat waktu. Ini adalah investasi untuk masa depan warga PALI, dan kami tidak akan mengorbankan kualitas demi kecepatan," tegasnya.


