MUSI BANYUASIN – Aksi vandalisme pada jalur transline BKB Segmen 3A, Desa Talang Mandung, Kecamatan Jirak Jaya, pada Jumat (6/12/2025) menyebabkan ceceran minyak mentah yang mengancam lingkungan dan keselamatan masyarakat. Namun, Pertamina Pendopo Field segera bergerak dengan langkah-langkah terstruktur untuk menanggapi dan meminimalkan dampak yang ditimbulkan.
Kegiatan vandalisme ditemukan setelah warga setempat melaporkan adanya aktivitas orang tidak dikenal yang bekerja di dekat pipa pada pagi hari. Tim Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) Pertamina yang melakukan patroli sore hari kemudian menemukan dua titik penggesekan yang disengaja pada pipa, yang menyebabkan minyak mentah keluar dan menyebar ke lahan pertanian sekitar 5.000 meter persegi. “Kami sangat prihatin dengan terjadinya insiden ini, terutama karena dampaknya yang bisa menimbulkan kerusakan pada tanaman dan sumber air warga,” ujar Dewi Lestari, koordinator HSSE lingkungan Pertamina Pendopo Field.
Setelah menemukan kerusakan, tim pertama-tama melakukan penutupan sementara pada titik kebocoran dengan material penutup sementara untuk mengurangi aliran minyak. Selanjutnya, tim melakukan isolasi total segmen pipa yang rusak dan menghentikan aliran minyak dari kedua sisi agar tidak ada tambahan minyak yang keluar. Proses pembersihan kemudian dimulai dengan menggunakan serat penyerap minyak yang mampu menyerap minyak tanpa menimbulkan kerusakan tambahan pada tanah.
“Pembersihan dilakukan sesuai standar industri migas yang ketat, termasuk pengumpulan semua material tercemar, pembersihan permukaan tanah, dan pengujian kualitas tanah serta air di sekitar lokasi untuk memastikan tidak ada kontaminasi yang tersisa,” jelas Dewi. Tim juga bekerja sama dengan petani setempat untuk membantu membersihkan tanaman yang terkena minyak dan memberikan informasi tentang cara menangani dampak jangka pendek.
Sebagai Obvitnas, Pertamina telah melaporkan kejadian ke Polsek Sungai Keruh dan meminta dukungan aparat penegak hukum untuk menindak pelaku. “Tindakan vandalisme ini tidak hanya merusak aset negara, tetapi juga membahayakan keselamatan masyarakat dan lingkungan. Minyak mentah yang keluar bisa menyebabkan kebakaran atau kerusakan pada sumber air yang digunakan warga sehari-hari,” tegas Dewi.
Perusahaan juga meminta warga untuk turut mendukung keamanan aset negara dengan melaporkan aktivitas mencurigakan di sekitar jalur pipa melalui nomor darurat yang disediakan. Sampai saat ini, proses pembersihan telah mencapai 70% dan tim masih terus bekerja untuk menyelesaikannya. Pemantauan lanjutan akan dilakukan selama sebulan ke depan untuk memastikan lingkungan pulih sepenuhnya
